Jumat, 01 Juli 2011

Jika Hidup Tidak untuk Dakwah


Jika Hidup Tidak untuk Dakwah
Terus engkau mau ngapain?

Ente pergi pagi
Dengan semangat mencari duniawi
Jika angkot macet, langsung berganti sewa taksi
Agar harta buruan tidak beralih dari sisi

Ente pulang malam
Dengan jasad yang kelelahan
Nyampe di rumah mendekam sampai pagi datang

Lupakah engkau
Rasulullah saw bagaikan rahib di malam hari
Dan menjadi singa di siang hari
Sementara kamu
Tak peduli siang tak peduli malam
Yang penting dunia dalam genggaman

Sahabat cobalah engkau renungkan
Apa sih yang ingin kugapai sampai harus membanting tulang
Apa sih yang ingin kubangun hingga pagi datang
Apa sih yang ingin kuraih hingga tubuh begitu letih

Jujur saja, untuk urusan perutmu bukan
Buat beli martabak atau nasi
Masuk perut dan kemudian raib menjadi kotoran

Jujur saja, untuk urusan rumah tempat kau tinggal bukan
Buat beli keramik, AC ataupun busa
Dinikmati, rusak, ganti lagi tak berkesudahan

Jujur saja, untuk urusan kesenangan anak-anak yang kau rindukan bukan
Buat pakaian, mainan, ataupun poster-poster idaman
Dinikmati, menghilang dari pandangan

Jika engkau hidup hanya untuk itu semuanya
Maka harga dirimu
Nilainya sama dengan apa yang kamu makan
Nilainya sama dengan apa yang kamu keluarkan dari perut hitam
Nilainya sama dengan apa yang kamu rindukan

Karena jasadmu tak ubahnya tembolok karung
Tempat penyimpanan semua makan yang kamu makan
Karena jasadmu tak ubahnya perekat
Tempat semua kesenangan dunia melekat

Sepekan, setahun, sewindu kau bangun sejuta pundi uang
Engkau lupa bahwa kelak yang kau bangun itu pasti kau tinggalkan
Engkau lupa bahwa tempat tinggalmu sesudahnya adalah istana masa depan

Tapi sahabat
Jika engkau hidup untuk dakwah
Tidak ada setitik harapan pun yang kelak dirugikan
Tiada seberkas amal pun yang tiada mendapat balasan

Tapi di dalamnya penuh ujian dan batu karang
Dan engkau harus yakin penuh akan janji Allah
Tapi di dalamnya tidak lekas kau dapatkan keindahan
Dan engkau harus yakin bahwa inilah jalan kebaikan

Sahabat
Janganlah terlena dengan kesenangan fana
Janganlah terlena dengan gemerlapnya dunia
Itulah yang Allah berikan sebagai hak para musyrikin di dunia
Tiada usah kamu iri dan berpikir tuk hanyut bersamanya
Karena kau tahu kehidupan mereka sesudahnya adalah neraka
Dan mereka kekal di dalamnya

Sahabat
Jangan sia-siakan hidup di dunia
Bangun rumah dakwah
Jika kau diluaskan harta, kembalikan di jalan dakwah
Jika kau diluaskan waktu, hibahkan di jalan dakwah
Jika kau diluaskan tenaga, berikan untuk lapangnya jalan dakwah
Jika kau diluaskan pikiran, gunakan untuk merenungi ayat-ayat-Nya
Jika kau diluaskan usia, maksimalkan berikan yang terbaik untuk-Nya

Jangan jadikan dakwah sebagai kegiatan sampingan
Jangan jadikan dakwah sebagai hiburan
Jangan jadikan dakwah sebagai ajang gaul sesama teman
Jangan jadikan dakwah sebagai pengisi waktu luang
Jangan jadikan dakwah sebagai sarana memburu uang
Karena kelak yang kau dapatkan adalah jahanam
Sebagai balasan atas kemusyrikan yang kau jalankan

Sahabat
Jadikan dakwah sebagai ruh kalian di dunia
Jadikan dakwah sebagai rumah tinggal kalian di dunia
Jadikan dakwah sebagai tugas utama kalian di dunia
Jadikan bahwa hanya dengan dakwah diri kalian begitu bahagia
Jadikan bahwa tanpa dakwah kalian begitu menderita

Sahabat
Jalan dakwah inilah yang membedakan kita
Dengan para pendusta ayat-ayat-Nya
Dan jika engkau hidup di dunia ini tidak untuk tegakkan risalah-Nya Itu
artinya engkau pun sama dengan mereka
Yang lebih menyukai neraka ketimbang surga
Dan jika engkau hidup di dunia ini sebagai tujuan
Ingatlah bahwa tak lama lagi ruhmu bakal dicabut dari badan

Jika hidup tidak untuk dakwah
Trus ente mo ngapain?

Mau jadi ayam?
Yang pergi pagi pulang petang
Kurang petang tambahin nyampe tengah malam

Tapi masih mendingan ayam
Karena ia rutin bangun sebelum azan
Dan teriakkan lagu keindahan
Tapi kamu
Rutin subuh setengah delapan
Apalagi kalo akhir pekan
Bisa jadi subuh hengkang dari pikiran

Tapi masih mendingan ayam
Karena ia berani pilih makanan yang ia inginkan
Tapi kamu
Elo embat semua yang ada di hadapan
Tidak peduli daging, tumbuhan, ataupun batu hitam
Sementara kamu dikaruniai pikiran


------By. Agus Sujarwo-------

TARHIB RAMADHAN, BERSIAP MENYAMBUT RAMADHAN

Oleh: IAS


Segala puji hanya milik Allah semata.
Setahun sudah tidak terasa dan tiba-tiba kita sudah berada di penghujung bulan Sya�ban. Dengan berakhirnya bulan Sya�ban ini berarti kita akan memasuki bulan Ramadhan yang suci dan mulia. Ketika bulan Sya'ban akan berakhir dan Ramadhan segera menjelang, RasuluLlah SAW memberikan bekalan rohani kepada para sahabat mengenai bulan suci Ramadhan.

PERSIAPAN MENJELANG RAMADHAN

Para sahabat RA membagi waktu dalam setahun ini menjadi dua bagian, enam bulan menjelang Ramadhan, mereka sibuk untuk melakukan persiapan menjelang Ramadhan, enam bulan setelah Ramadhan mereka gunakan untuk mengevaluasi dan memohon pada Allah agar amal ibadah di bulan Ramadhan tersebut dapat bernilai dan diterima oleh Allah.
Untuk itu pula kita kaum Muslimin sudah selayaknya bersiap-siap pula di dalam melakukan penyambutannya.

1. Jadikan kedatangan bulan Ramadhan selalu menjadi momen yang sangat khusus. Kita berikan persiapan khusus pula di dalam menyambut kedatangannya seolah-olah kita tidak akan pernah lagi bertemu dengannya tahun yang akan datang.

2. Kita perbaharui niat dan komitmen kita masing-masing. Kita ingat-ingat lagi, apa yang sudah kita lakukan setahun yang lalu. Amalan-amalan baik apa saja yang bisa kita jadikan gacoan di dalam menghadap kepada Allah. Kita berniat untuk menjadikan bahwa Ramadhan tahun ini haruslah lebih baik dari tahun lalu dan menjadi Ramadhan yang terbaik dalam umur hidup kita.

3. Untuk itulah mulai saat ini kita harus menjagai diri dari apa pun yang Allah haramkan. Kita kurangi menonton tayangan hiburan yang melenakan kita baik melalui media TV, radio, internet ataupun yang lainnya. Tidak perlu kita menonton TV sampai larut malam. Lebih baik kita isi dengan membaca Al-Qur-an atau berzikir. Bagaimana mungkin kita membiarkan malam-malam kita diisi dengan tidur pulas sedangkan Allah menyiapkan sepertiga malam terakhir menjadi saat yang disukai Allah.

4. Usahakanlah untuk mulai shaum (menahan diri) dari apa pun yang tidak disukai Allah. Allah Maha Melihat perjuangan kita. Kita harus berupaya agar Allah Yang Maha Menyaksikan benar-benar melihat diri kita menjadi orang yang bersiap-siap menyambut jamuan Allah. Kita akan senang jikalau orang yang akan kita jamu datang dalam keadaan siap.

5. Mulai saat ini, hindari telinga kita dari sesuatu yang tidak layak kita dengar. Bahkan kita hadirkan kaset-kaset murottal (tilawah) al Qur-an di samping kita. Kita isi digital player kita dengan al-Qur-an yang di jaman sekarang bisa kita dapatkan atau kita download dari internet semisal dari http://english.islamway.com/sindex.php?section=erecitorslist yang bisa kita pilih sesuai dengan selera kita. Kita latih dan kita biasakan telinga kita untuk senang dan nyaman serta tenteram bila mendengarkan alunan tilawah al Qur-an.

Kita budayakan pula di kendaraan yang kita tumpangi baik di kereta, di bus atau di angkutan kota yang kita kendarai apalagi di mobil pribadi kita dengan mendengarkan alunan tilawah al Qur-an. Di tempat pekerjaan, di kantor ataupun di kampus pun, jam istirahat kalau perlu untuk mendengarkan tilawah dengan memperhatikan etika ubtuk tidak mengganggu orang lain.

6. Dari budaya mendengarkan, kita tingkatkan menjadi budaya membaca. Bukankah besar sekali pahala yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang yang membaca al Qur-an. Kemana-mana, di tas atau di saku kita, al Qur-an selalu tidak lupa menjadi barang yang tidak lupa untuk kita bawa. Kalau belum bisa membaca al Qur-an, kita canangkan dalam diri kita bahwa Ramadhan tahun ini untuk kursus membaca al Qur-an. Yang sudah bisa membaca, kita niatkan untuk mengkhatamkannya, insya Allah. Bahkan keluarga kita pun tidak luput. Istri, anak-anak kita dan anggota keluarga yang lain untuk kita latih berinteraksi dengan al Qur-an. Pokoknya kita jadikan slogan diri kita, �Tiada hari tanpa al Qur-an�. Karena di bulan mulia inilah, al Qur-an yang suci dan mulia diturunkan.

7. Menjelang Ramadhan, dekatkanlah segala sesuatu yang akan membuat kita akrab dengan Allah. Selain Al-Qur-an siap di tas, di meja kerja, dan di kamar tidur agar kita bisa dengan mudah membacanya, begitu juga dengan buku-buku tentang keutamaan bulan Ramadhan.

8. Usahakan untuk sehemat mungkin berkata-kata yang tidak perlu, apalagi perkataan yang disertai ghibah (Jawa: ngrasani) atau fitnah. Untuk apa menambah-nambah kekotoran diri dengan kata-kata yang tidak berguna. Berkatalah benar atau diam, sehingga tiada terucap dari lisan ini kecuali kata-kata yang disukai Allah.

9. Di samping itu, siapkan rumah kita menjadi rumah yang penuh berkah di bulan Ramadhan. Kita harus mulai melihat, tidak ada yang haram di rumah kita. Bukalah lemari kita, kalau ada yang diragukan segera keluarkan. Lihatlah dapur kita, kalau ada barang yang kita ragukan segera keluarkan. Jangan pernah kita dijamu Allah ketika pada diri kita melekat pakaian yang haram.

Lihat perpustakaan kita, apakah masih ada buku-buku yang bukan milik kita? Kalau ada segera kita kembalikan kepada pemiliknya. Sebelum Ramadhan tiba, bersihkan rumah kita agar seluruh penghuni rumah bisa merasa senang dan nyaman di dalam beribadah kepada Allah dan menghidupkan malam-malamnya. Kalau rumah kita kotor dan tidak rapi, selain menimbulkan penyakit juga bisa menyebabkan hati kita cepat menjadi sumpek dan cepat marah sehingga mengganggu kekhusyu�an ibadah shoum kita.

10. Sembari membersihkan rumah, bersihkan pula pikiran dan hati kita dari pikiran negatif. Jangan pernah berpikir benci kepada seseorang karena bisa mengotori hati kita. Mulai saat ini, jadilah orang yang pemaaf. Tidak ada lagi pikiran-pikiran untuk membalas dendam.

11. Ramadhan adalah saat di mana kita menjadi paling dermawan dalam hidup kita sebagaimana Rasulullah menafkahkan rezekinya di bulan Ramadhan. Tidak sulit bagi Allah untuk membalas setiap hamba-hamba-Nya. Janganlah takut bahwa harta kita akan berkurang, karena harta kita yang sesungguhnya di hadapan Allah adalah sebesar infaq yang kita keluarkan di jalan Nya. Sediakanlah anggaran khusus untuk sedekah dan anggaran untuk berbuka bagi orang lain. Satu butir kurma yang kita berikan untuk berbuka, pahalanya sama dengan satu hari saum.

12. Tidak ada salahnya kita berniat sungguh-sungguh di bulan Ramadhan karena menginginkan jodoh, sepanjang kita ingin dijodohkan oleh Allah. Dialah yang menyuruh kita menikah dan Dialah yang menciptakan kita berpasang-pasangan, kepada siapa lagi kita meminta kalau bukan kepada-Nya. Yang pasti, Allah tidak akan mengecewakan kalau kita bersungguh-sungguh kepada-Nya.

13. Alangkah bagusnya apabila kita minta maaf kepada orangtua menjelang bulan Ramadhan. Ziarah ke makam orangtua kita bagi yang sudah meninggal. Minta ampunlah kalau kita belum sungguh-sungguh membahagiakan orangtua kita. Suami-istri juga ada baiknya saling meminta maaf. Tidak ada salahnya minta maaf kepada orang yang lebih muda dari kita, termasuk kepada adik dan anak-anak kita. Minta maaflah dengan ikhlas. Insya Allah, dengan meminta maaf terlebih dulu, kita akan lebih ringan memasuki Ramadhan. Sebaliknya, kita juga harus menjadi pemaaf dengan segera memaafkan orang yang minta maaf kepada kita. �Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan�. (Q.S. Ali Imran [3]:133-134).

14. Buat juga daftar orang yang harus kita kunjungi, seperti kakek, nenek, bibi, dan keluarga kita yang lainnya. Terutama keluarga kita yang sedang berada di rumah sakit. Tiap detik harus jadi kebaikan. Tiada hari tanpa silaturahmi. Termasuk silaturahmi kepada ulama. Kunjungi juga orang-orang dhu�afa yang sengsara dan dililit utang. Mudah-mudahan, Ramadhan kita menjadi penebar rahmat kepada orang-orang yang dhu�afa.

15. Pada saat bulan Ramadhan, jadwal waktu makan kita, tidur dan segala aktivitas kita akan berubah, yang secara otomatis akan berpengaruh dengan tubuh kita, oleh karena itu dibutuhkan persiapan fisik yang prima sehingga perubahan jadwal aktivitas tersebut tidak mengurangi etos kerja kita. Janganlah puasa Ramadhan ini dijadikan kambing hitam untuk mentolerir penurunan etos kerja kita. Justru, konon tidak sedikit karya-karya yang agung para ulama salaf dihasilkan dan diselesaikan di bulan mulia ini.

Kaum muslimin, para pembaca yang dimuliakan oleh Allah, kita tidak akan pernah berjumpa dengan kemudahan ampunan kecuali di bulan Ramadhan ini. Sebanyak dan semelimpah apapun dosa kita, sungguh Allah menjanjikan ampunan-Nya di bulan ini. Kalau kita merasa berat hidup karena lumuran dosa dan maksiat, maka ketahuilah ampunan Allah di bulan Ramadhan lebih dahsyat daripada dahsyatnya dosa-dosa kita. Kalau kita merasa gersang dan kering, maka Ramadhan adalah sarana yang paling cepat untuk mendapatkan rahmat-Nya. Kalau kita dililit utang piutang, maka Allah adalah Dzat Mahakaya yang menjanjikan terkabulnya terkabulnya doa, dilunasi-Nya apa yang kita butuhkan.

Karenanya sungguh sangat rugi andaikata kita tidak bergembira ria, tidak bersemangat dalam menghadapi hidup ini. Ramadhan diawali dengan adzan Maghrib berkumandang, maka itulah saat syetan dibelenggu, dimulainya hitungan pahala amal yang berbeda, dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu neraka. Maka sudah selayaknya kita harus sangat bersungguh-sungguh berharap agar Allah menjamu kita dengan menyiapkan diri jadi orang yang layak dijamu oleh Allah.

�Ya Allah Dzat Yang Mahaagung, jadikanlah Ramadhan kami dan kaum Muslimin tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Ya Allah Dzat Mahamulia, anugerahkanlah kepada kami dan kaum Muslimin seluruh keutamaan dan kemuliaan yang ada di dalamnya tanpa kecuali. Amin.�

WaLlahu a�lam bish-showwab.
(dari beberapa sumber)

Zina Dalam Label "Pacaran"



Zina dan Pacaran dalam msa sekarang ini sulit tuk dipisahkan, lebih-lebih generasi muda sekarang mulai menjauh dari ajaran agamanya, mereka ego dengan kepentingan dunianya sendiri, mereka hanya sibuk mengurus sang kekasih kata mereka.


Sebenarnya didalam Al Qur'anul karim telah menyatakan bahwa janganlah sekali-kali mendekati zina, karna dosanya sangat besar.


Tak bisa dipungkiri apabila seseorang itu sudah menjalani masa pacaran, sulit terlepas dari kata zina, yang zina itu sendiri adalah melalui pandangan mata saja sudah dibilang zina, pa tah lagi sampai berpegangan, bergandengan bahkan sampai ketempat sepi, munkin anda sudah tau maksud nya.


Itulah dalam islam pacaran itu sebenarnya tidak dilarang, tetapi sesuai kaedah islami, bahwa bukan pacaran nama nya tetapi tuk saling mengenal satu sama lain di anjurkan dalam islam, bahkan dalam firman-Nya Allah SWT mengisaratkan bahwa dijadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa gunanya adalah tuk saling kenal mengenal satu sama lainnya. tetapi kaedah nya menurut islam ada.


Sedih dan mengenaskan dua kata yang saya pilih saat saya bertemu dengan
seorang sahabat yang ternyata hamil diluarnikah, oleh seorang kekasihnya
yang tidak bertanggung jawab, seperti sebuah tayangan di sinetron
ditelevisi, sudah menjadi sebuah kisah nyata yang ada pada masyarakat, hal
ini adalah salah satu hasil Televisi dan tayangan media lain dalam merusak
budaya yang ada pada masyarkat.


Saat ini cinta yang identik dengan pacaran adalah hal yang lumrah, hal ini
dapat di lihat dalam beberpaa sinetron di televisi, bahkan anak SD pun sudah
ditayangkan dalam hal pacara/percintaan. Apa yang dilakukan oleh orang yang
berpacaran? secara kasat mata orang itu akan berpegangan tangan, lalu apa
sih pacaran itu Pacaran diidentifikasikan sebagai suatu tali kasih sayang
yang terjalin atas dasar saling menyukai antara lawan jenis. Apabila kita
lihat secara sepintas dari definisi diatas mungkin dapat disimpulkan bahwa
pacaran itu merupakan suatu yang wajar dilakukan dikalangan kita saat ini.


Terlepas dari tujuan Awal mungkin tujuan dari pacaran adalah untuk saling
mengenal,untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan, tapi pada tingkatan
tertentu pacaran bisa jadi sebagai pelampiasan hawa nafsu bagi dua insan
yang berbeda jenis. coba telaah dari beberapa kasus pacaran berapa persen
yang memang pengenalan menuju pernikahan? jawabannya adalah sangat sedikit

sekali, apakah benar yang sudah pacaran lama akan jadi dan menikah?
jawabanya adalah tidak.Ketika kita pacaran, resiko yang kita dapat adalah
patah hati, sakit hati, dan kita mendekati zina (bagaimana tidak kalau
pacaran kemungkinan besar kita akan berpegangan tangan, Berciuman, atau
bahkan melakukan zina/Bersetubuh)


fenomena hamil di luar nikah begitu marak, dan masyarakat pun sudah
menganggap hal ini sebagai sesuatu yang biasa. Di mana-mana ada pemilu
(pengantin hamil dahulu). Ironisnya, maksiat ini banyak dilakukan umat
Islam, padahal Islam mengajarkan umatnya agar jangan mendekati zina... tapi
kenapa hal ini bisa terjadi karena masyarakat tidak menjalankan islam secara

menyeluruh, dan hasilnya Zina dan pacaran menjadi hal yang wajar dan biasa
di mata umat islam dan penduduk indonesia pada umumnya.
Inilah dampak kebebasan yang begitu diagung-agungkan, begitu banyak Media
Televisi,Majalah,Koran,DVD, FIlm, Internet yang menayangakan informasi yang
salah, dan ini salah satu dampak kehancuran budaya bangsa akibat tayangan TV
yang tidak bermoral. hal ini dapat kita lihat dari perubahan pandangan di
masyarakat terjadi Perubahan nilai atau cara pandang terhadap pergaulan

antar lawan jenis pun berubah. Kalau dulu, pacaran atau bermesraan di depan
umum dianggap tabu, kini hal itu dianggap biasa. Jangankan bersentuhan atau
sekadar berciuman, yang lebih dari itu pun dilakukan, dengan tanpa rasa

malu! Naudzubillah mi jalik...


Banyak kasus, karena hubungan pacaran yang terlalu bebas, dua insan yang
dimabuk cinta.saat Hawa nafsu telah membius mereka, maka zina terjadi. Allah
telah melarang mendekati zina apalagi kita berbuat zina, karena kalau kita
telaah secara nalar dan akal, konsekuensi dari berbuat zina adalah sungguh
berat dan membuat cemoohan dan siksa batin yang berat.


Bagi seorang gadis yang hamil di luar nikah karena zina, seringkali
menyisakan rasa malu yang dalam. Gara-gara hamil di luar nikah, sekolah
terpaksa kandas. Dan semua orang tahu, kini ia tidak gadis lagi. Duh, malu
...rasanya! Tambah malu lagi, bila sang pacar tidak mau mengakui atau
bertanggung jawab atas perbuatannya. Bila begini jadinya, rasanya, habislah
sudah masa depannya. Penyesalan pun selalu datang terlambat. maukah anda
atau keluarga kita mengalami hal ini..? pasti tidak mau kan, tapi mengapa
kita membiarkan saudara, anak kita mendekati zina?


Tidak kah juga kita fikirkan saat kita berbuat kenikmatan sesaat sebuah
konsekuensi lainya, kemarahan dan aib orang tua, rasa malu seorang anak yang
ada karena perbuatan zina, jika kelak ia tahu, bahwa ia lahir ke dunia ini
disebabkan perbuatan yang memalukan. zina adalah perbuatan yang sepantasnya

hanya dilakukan binatang itu.
Normalnya, dalam pernikahan, kehadiran anak dianggap sebagai anugrah yang
tak ternilai harganya. Tapi, bila anak terlahir dari hubungan di luar nikah,
maka ia pun dianggap sebagai aib. Tak jarang, sebelum ia lahir ke dunia,
orangtuanya berusaha menggugurkannya. Setelah lahir pun, seringkali ia hanya

dibuang begitu saja, seperti sampah yang tak berharga. dan sebuah dosa lain
akan tercipta disini yaitu sebuah pembunuhan sebuah nyawa. Zina dapat
menyemai permusuhan dan menyalakan api dendam antara keluarga wanita dengan
lelaki yang telah berzina dengannya.
Jika wanita yang berzina hamil dan untuk menutupi aibnya ia mengugurkan

kandungannya itu maka dia telah berzina dan juga telah membunuh jiwa yang
tidak berdosa . Jika dia ialah seorang wanita yang telah bersuami dan
melakukan kecurangan sehingga hamil dan membiarkan anak itu lahir maka dia
telah memasukkan orang asing dalam keluarganya dan keluarga suaminya
sehingga anak itu mendapat hak warisan mereka tanpa disedari siapa dia

sebenarnya. Amat mengerikan, naudzubillah min dzalik.


Terlepas dari sah atau tidaknya pernikahan MBA biasanya tidak akan membawa
kebahagiaan yang langgeng dalam rumah tangga. Sebab pernikahan sudah
kehilangan makna, tidak sakral lagi. Tak ada 'malam pertama' yang indah nan
penuh kejutan. Karena semua dirasakan sebelum menikah. Mungkin, yang ada

justru kejenuhan, penyesalan dan keterpaksaan. Zina menghilangkan harga diri
pelakunya dan merosakkan masa depannya di samping meninggalkan aib yang
berpanjangan bukan sahaja kepada pelakunya malah kepada seluruh keluarganya.
Penzina yang berani melakukan maksiat ini dengan terang-terangan lebih buruk
daripada mereka yang melakukannya secara sembunyi-sembunyi.


Jadi masihkah kita mau mendekati zina,atau dengan kata lain "bercinta" kalau
konsekuensi logis dari pacaran atau zina bila yang kita dapat adalah sebuah
kenikmatan semu? mau kah kita menjaga keluarga kita dari ancaman zina yang
membius dan mengancam dari berbagai pihak. Semoga tidak ada lagi perbuatan

haram yang memang berakibat buruk bagi kita semua.
 
by : Islam Kaffah

Label

Choose

Catatan

Pages